PembahasanSoal SBMPTN Saintek Kimia Tahun 2018. Produk oksidasi senyawa di atas adalah . Senyawa pada soal merupakan senyawa alkohol yang memiliki gugus fungsi OH. Beberapa jenis senyawa alkohol berdasarkan letak gugus OH nya adalah. Alkohol primer : alkohol yang gugus OH nya menempel pada C primer (C yang berikatan pada 1 atom C lainnya).
Atom Cl pada reaksi pertama tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi biloks karena biloks Cl pada HCl dan adalah 1. Atom Cl pada reaksi kedua tidak mengalami perubahan biloks karena biloks Cl pada , , dan adalah 1. Atom Cl pada reaksi ketiga mengalami kenaikan biloks, yaitu dari 1 menjadi 0 sehingga mengalami reaksi oksidasi. Atom Cl pada reaksi keempat mengalami penurunan bilangan oksidasi dari 0 menjadi 1 sehingga mengalami reaksi reduksi. Dengan demikian, atom klor yang mengalami reduksi terdapat pada reaksi nomor 4. Jadi, jawaban yang benar adalah D.Contohreaksi reduksi yang mungkin sering sobat dengar adalah reaksi fotosintesis pada tumbuhan hijau yang menghasilkan zat makanan dan oksigen. 6CO 2 + 6H 2 O → C 6 H 12 O 6 + 6O 2 reaksi fotosintesis termasuk reaksi reduksi menurut konsep ini karena reaksi tersebut menghasilkan atau melepaskan oksigen.
Berikut ini penjelasan tentang reaksi redoks, pengertian reaksi redoks, reaksi reduksi, pengertian reaksi reduksi, contoh reaksi redoks, persamaan reaksi redoks, konsep redoks, contoh reaksi reduksi. Konsep Reaksi Redoks Jika Anda membelah buah apel, kemudian membiarkannya di ruang terbuka, buah apel tersebut akan berubah warna menjadi kecokelat-cokelatan. Tahukah Anda, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Perubahan warna pada buah apel diakibatkan reaksi oksidasi yang dialami senyawa kimia yang terkandung dalam buah apel. Suatu reaksi oksidasi biasanya disertai oleh reaksi reduksi sehingga lazim disebut reaksi redoks. Apakah reaksi reduksi oksidasi itu? Konsep reaksi redoks dapat ditinjau dari tiga konsep, yaitu penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. 1. Konsep Redoks Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen Pada peristiwa pengaratan besi, logam Fe bereaksi dengan oksigen membentuk karat besi Fe2O3. Artinya, pada reaksi ini logam Fe mengikat oksigen agar membentuk Fe2O3. Pengaratan logam besi merupakan contoh reaksi oksidasi. Berdasarkan hal tersebut, reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat. Bagaimana dengan peristiwa pada isolasi bijih besi menjadi logam besi? Pada peristiwa ini, bijih besi melepaskan oksigen. Artinya, bijih besi kehilangan oksigen. Mengacu pada fakta ini, reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat. Contoh lain reaksi reduksi menurut konsep ini adalah sebagai berikut. 2. Konsep Redoks Berdasarkan Penyerahan dan Penerimaan Elektron Atom Mg memiliki konfigurasi elektron 2 8 2 sehingga elektron valensinya 2. Adapun konfigurasi elektron atom Cl adalah 2 8 7 sehingga elektron valensinya adalah 7. Untuk mencapai kestabilannya, atom Mg harus melepaskan 2 elektron, sedangkan atom Cl membutuhkan 1 elektron. Jadi, atom Mg memberikan masing-masing 1 elektron kepada 2 atom Cl sehingga 1 atom Mg mengikat 2 atom Cl. Setelah melepaskan 2 elektron, atom Mg menjadi ion Mg2+. Adapun atom Cl menjadi ion Cl– setelah menerima 1 elektron. Senyawa yang terbentuk adalah MgCl2. Reaksi kimia yang terjadi pada pembentukan ikatan MgCl2 dapat juga dituliskan melalui tahapan berikut. Mgs → Mg2+aq + 2 e– merupakan reaksi oksidasi, sedangkan Cl2aq + 2 e–→2 Cl–aq merupakan reaksi reduksi. Berdasarkan pada contoh ini, reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi penerimaan elektron. Zat yang mengalami reaksi oksidasi disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reaksi reduksi disebut oksidator. 3. Konsep Redoks Berdasarkan Peningkatan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Konsep redoks berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi ini merupakan konsep redoks yang sekarang digunakan oleh siapa pun yang mempelajari ilmu Kimia. Apakah bilangan oksidasi itu? Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki atom jika atom tersebut berikatan dengan atom lain. Nilai bilangan oksidasi suatu atom dapat diketahui lebih mudah dengan menggunakan aturan berikut. Dengan menggunakan aturan tersebut, bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat dalam reaksi antara logam Mg dan gas klorin atom Mg dan Cl dapat diketahui. Bilangan oksidasi atom Mg dalam bentuk bebasnya = 0, sedangkan dalam bentuk senyawa MgCl2 = +2. Bilangan oksidasi atom Cl dalam gas Cl2 = 0, sedangkan dalam bentuk senyawa MgCl2 = –1. Jadi, bilangan oksidasi atom Mg mengalami peningkatan dari 0 menjadi +2, sedangkan bilangan oksidasi atom Cl mengalami penurunan dari 0 menjadi –1. Suatu atom dikatakan mengalami reaksi oksidasi reduktor jika mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan dikatakan mengalami reaksi reduksi oksidator jika mengalami penurunan bilangan oksidasi. Dengan demikian, Mg merupakan reduktor, sedangkan Cl2 merupakan oksidator.
Reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Pada reaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Zat yang mengalami oksidasi itu disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator. Pada reaksi, diperoleh perubahan biloks berikut zat yang mengalami oksidasi reduktor dan hasil oksidasi . Karena, biloks Cl berubah dari -1 menjadi 0. zat yang mengalami reduksi oksidator dan hasil reduksi . Karena, biloks F berubah dari 0 menjadi -1. Dengan demmikian reaksi dimana atom Cl bertindak sebagai reduktor adalah reaksi . Jadi jawabannya adalah C.Menentukanzat-zat dalam reaksi zat yang mengalami oksidasi: H 2 O 2 zat yang mengalami reduksi: H 2 O 2 oksidator: H 2 O 2 reduktor: H 2 O 2 Memberikan Jawaban akhir Ya , reaksi di atas tergolong reaksi auto-redoks , karena memiliki oksidator dan reduktor yang sama, yaitu H 2 O 2 .
Ilustrasi Aturan Bilangan Oksidasi. Sumber Pexels/Martin LopezDalam ilmu kimia, terdapat konsep penting yang berkaitan dengan perhitungan muatan atom atau ion dalam suatu senyawa, yaitu bilangan oksidasi. Memahami pengertian dan aturan bilangan oksidasi adalah langkah penting bagi para ilmuwan dan mahasiswa dalam memahami sifat-sifat senyawa dan reaksi kimia yang terjadi. Bilangan oksidasi merupakan angka yang menunjukkan seberapa banyak elektron yang telah ditransfer oleh suatu unsur dalam ikatan kimia. Penjelasan lebih rincinya bisa dibaca pada bagian Bilangan OksidasiIlustrasi Aturan Bilangan Oksidasi. Sumber Pexels/Polina TankilevitchMengutip dari buku Bilangan Oksidasi Memahami Perubahan Elektron dalam Kimia karya Michael Smith, dalam dunia kimia, bilangan oksidasi memainkan peran kunci dalam menentukan sifat-sifat senyawa dan mekanisme reaksi. Oleh karena itu, ada aturan bilangan oksidasi yang perlu oksidasi muncul karena atom atau ion dapat kehilangan atau mendapatkan elektron saat membentuk ikatan kimia. Bilangan oksidasi dapat berupa bilangan bulat positif atau negatif, atau bahkan nol untuk atom dalam keadaan bilangan oksidasi yang penting diketahui adalah sebagai bebas memiliki bilangan oksidasi nol. Contohnya, atom hidrogen H2 memiliki bilangan oksidasi oksidasi untuk ion monoatomik sama dengan muatan ion tersebut. Misalnya, ion natrium Na+ memiliki bilangan oksidasi +1, sedangkan ion klorida Cl- memiliki bilangan oksidasi oksidasi oksigen O dalam senyawa umumnya -2, kecuali dalam peroksida misalnya H2O2, di mana bilangan oksidasi oksigen adalah oksidasi hidrogen H dalam senyawa umumnya +1, kecuali dalam logam hidrida misalnya LiH di mana bilangan oksidasi hidrogen adalah bilangan oksidasi dalam suatu senyawa netral harus sama dengan tentang bilangan oksidasi penting dalam pemahaman sifat-sifat senyawa dan reaksi kimia. Dengan mengetahui bilangan oksidasi, seseorang dapat memprediksi bagaimana suatu senyawa akan berinteraksi dengan senyawa lain, memahami mekanisme reaksi redoks, dan bahkan melakukan perhitungan kuantitatif dalam kimia dan aturan bilangan oksidasi merupakan konsep yang penting dalam ilmu kimia. Dengan memahami konsep ini, maka dapat menganalisis dan menginterpretasi senyawa-senyawa yang kompleks, serta memprediksi hasil reaksi kimia yang terjadi. Selain itu, pemahaman tentang bilangan oksidasi juga sangat berguna dalam perhitungan stoikiometri dan dalam menentukan efisiensi suatu mengetahui bilangan oksidasi, seseorang dapat mengenali zat yang mengalami oksidasi kehilangan elektron dan reduksi penerimaan elektron. ARR
Lalutentukan unsur unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Dalam reaksi tersebut, senyawa mengalami reduksi menjadi , dan senyawa mengalami oksidasi menjadi . Senyawa yang mengalami reaksi reduksi disebut oksidator, sedangkan senyawa yang mengalami oksidasi disebut reduktor.CuO+ 2HCl → CuCl 2 + H 2 O. Pernyataan yang benar mengenai reaksi di atas adalah . A. bukan reaksi redoks. B. reaksi autoredoks. C. reaksi diporposionasi. D. mengalami reaksi reduksi. E. mengalami reaksi oksidasi. Kunci Jawaban : A. Demikian yang dapat kami bagikan mengenai latihan Soal Kimia Redoks Kelas 10 SMA MA dan kunci jawaban.
Zatyang mengalami reduksi atau zat yang mengoksidasi zat lain disebut oksidator. Contoh reaksi reduksi lainnya: 2KClO 3(s) Penentuan bilangan oksidasi dari suatu atom unsur dalam senyawa atau ion mengikuti beberapa aturan sebagai berikut. No. Jenis Zat. Bilangan oksidasi Cl mengalami kenaikan dari -1 menjadi 0 sehingga HCl sebagai
AsamBrownsted-Lowry adalah zat yang mampu mendonorkan proton (H+) kepada zat atau spesi lain, basa Bronsted-Lowry adalah zat yang menerima proton dari zat lain. Ion oksida mendonorkan pasangan elektronnya ke orbital kosong pada atom pusat molekul lain. Ion oksida merupakan basa Lewis. Berikut ini asam-basa Lewis dari pilihan yang Aldehidjika direaksikan dengan gas hidrogen akan mengalami reaksi reduksi dan menghasilkan alkohol primer. Senyawa yang merupakan alkohol primer adalah 1-butanol. Topik: Hidrokarbon. Subtopik : Alkana. Level: MOTS. 15. Senyawa berikut ini yang merupakan isomer dari senyawa 2-metilpentana adalah . 2,3-dimetilbutana; 2,3-dimetilpropana; 2,2,3